Skoliosis adalah kondisi medis dimana tulang belakang memiliki lengkungan ke arah samping dan seringkali menyerupai bentuk huruf “S” atau “C”. Skoliosis cukup sering ditemukan pada anak-anak sebelum masa pubertas yaitu sekitar usia 10-15 tahun.

Kamu tau gak sih berdasarkan data Scoliosis Research Society (SRS) menyebutkan bahwa 2-3% populasi di dunia menderita skoliosis? Berdasarkan penelitian dokter UGM pada tahun 2024 diperkirakan ada 5.4 - 8.1 juta orang di Indonesia yang memiliki kondisi skoliosis.

Infografis: Skoliosis? Kelainan Tulang Belakang yang Harus Kamu Ketahui

Apa Penyebab dari Skoliosis?

Skoliosis dapat disebabkan karena berbagai faktor seperti bawaan lahir, gangguan saraf dan otot, cacat tulang belakang, infeksi tulang belakang, cedera tulang belakang, aktivitas sehari-hari diantaranya:

  • Duduk membungkuk atau melengkung ke depan
  • Duduk dengan bahu tidak seimbang
  • Berdiri dengan berat badan tidak seimbang
  • Posisi tidur tidak tepat
  • Kurang aktivitas fisik
  • Menggunakan tas atau ransel yang terlalu berat
  • Kekurangan kalsium dan vitamin D
  • Ketegangan otot

Skoliosis ini dapat disebabkan oleh banyak faktor sehingga perlu diperhatikan entah berdasarkan faktor yang disebabkan akibat bawaan lahir atau faktor yang disebabkan ketika sedang masa pertumbuhan. Lalu, apakah skoliosis ini memiliki gejala tertentu?

Gejala Skoliosis

Gejala skoliosis cukup mudah diketahui yaitu tulang belakang yang tampak melengkung, salah satu bahu lebih tinggi daripada lainnya, salah satu pinggul lebih menonjol, tubuh penderita skoliosis condong ke satu sisi, mudah lelah saat duduk-berdiri, nyeri leher, sering nyeri punggung dan pinggang, serta perubahan bentuk dada.

Skoliosis membuat postur tubuh menjadi tidak baik dan bahkan dapat menurunkan kepercayaan diri bagi beberapa orang. Selain menurunkan kepercayaan diri, kondisi scoliosis juga dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan oleh karena itu perlunya dilakukan pencegahan maupun pengobatan bagi skoliosis.

Baca artikel lainnya

Bagaimana Cara Mengobati Skoliosis?

Kondisi skoliosis dapat diobati dengan menggunakan berbagai cara seperti operasi tulang belakang, terapi fisik, maupun penggunaan korset. Lalu, apakah skoliosis ini dapat dicegah?

Tentu, kondisi skoliosis dapat dicegah. Pencegahan skoliosis dapat menggunakan korset yang berfungsi untuk memperlambat, meredakan, ataupun menghentikan derajat kelengkungan dari skoliosis tersebut. Ingin mengetahui informasi selengkapnya tentang terapi korset atau brace untuk skoliosis? Baca artikel berikut: Mengenal tentang terapi brace untuk skoliosis.

Penggunaan korset untuk skoliosis ini dapat membantu mencegah skoliosis menjadi lebih parah. Korset untuk skoliosis dapat dibeli secara langsung maupun online di Toko Galeri Medika. Selain korset, Galeri Medika juga menyediakan berbagai alat kesehatan yang dijamin 100% original dan dapat dikirim ke seluruh Nusantara menggunakan jasa ekspedisi terpercaya.

Klik Untuk Lihat Sumber>

https://kms.kemkes.go.id/contents/1721894962674-RM19SKOLIOSIS..pdf
https://rsa.ugm.ac.id/2024/06/gaya-hidup-skoliosis/#:~:text=Di%20Indonesia%20dengan%20populasi%20sekitar,yang%20memerlukan%20perawatan%20lebih%20lanjut.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2475/skoliosis
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/773/yuks-mengenal-skoliosis