Hipertensi merupakan suatu kondisi ketika takanan darah terlalu tinggi, terkadang tidak memiliki gejala namun bisa berbahaya jika tidak ditangani. Hipertensi berisiko terkena stroke, serangan jantung dan masalah lainnya. Menjaga pola makan sehat dengan mengurangi asupan garam, olahraga rutin dan konsumsi obat dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Hipertensi
Juga disebut: tekanan darah tinggi
Ringkasan Kondisi ketika tekanan darah pada dinding arteri terlalu tinggi, Hipertensi dapat diakatakan tinggi ketika tekanan darah diatas 140/90 mmHg. Gejala Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala. Seiring waktu, jika tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke. Perawatan Menjaga pola makan sehat dengan mengurangi asupan garam, olahraga rutin, dan konsumsi obat dapat membantu menurunkan tekanan darah. Cek rutin dengan menggunakan monitor tekanan darah di rumah. Spesialis Penyedia perawatan primer (PCP), Kardiolog, Ahli nefrologi Hanya bertujuan informasi. Silakan konsultasikan ke profesional medis untuk saran.
Hipertensi adalah istilah medis atau klinis untuk tekanan darah tinggi. Ini
adalah masalah medis yang sangat umum dan penyebab utama serangan jantung,
stroke, dan penyakit ginjal kronis. Dalam banyak kasus, tanda pertama
hipertensi adalah serangan jantung mendadak atau stroke. Inilah mengapa
hipertensi sering disebut sebagai Silent Killer karena tidak
menimbulkan gejala.
Untuk mengukur tekanan darah seseorang, dokter biasanya menggunakan
monitor tekanan darah atau sering disebut tensimeter, alat ini dilengkapi
dengan manset yang dipasang di lengan atas dan di pompa secara manual atau
otomatis. Kemudian perlahan manset akan mengempis dan beberapa saat hasil
pengukuran terlihat pada layar monitor, dalam hasil pengukuran ditampilkan
dalam dua pengukuran.
- Nilai Sistolik: nilai angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
- Nilai Diastolik: nilai angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah.
Unit pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi tekanan darah adalah
milimeter air raksa (mmHg). Tekanan darah normal adalah kurang dari 140/80
mmHg, nilai 140 sebagai tekanan sistolik dan 80 sebagai tekanan diastolik.
Memeriksa tekanan darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah
tekanan darah terlalu tinggi atau tidak. Anda dapat melakukannya dengan
mengunjungi rumah sakit atau periksa sendiri di rumah meskipun Anda merasa
sehat. Anda tidak akan merasa sakit jika memiliki tekanan darah tinggi. Jadi,
pemeriksaan ini sangat penting dan dapat menyelamatkan jiwa. Jika BP Anda di
atas kisaran normal, penyedia Anda akan merekomendasikan perubahan gaya hidup
dan/atau pengobatan untuk menurunkan angka Anda.
Apa Saja Tanda dan Gejala Hipertensi?
Seseorang dengan tekanan darah tinggi mungkin tidak menimbulkan gejala apa
pun. Tanpa terdeteksi, hipertensi dapat merusak jantung, pembuluh darah, dan
organ lain seperti ginjal. Ketika tekanan darah pada angka 180/120 mmHg atau
lebih tinggi, Penderita mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, jantung
berdebar, nyeri dada hingga masalah pengelihatan. Tekanan darah setinggi ini
merupakan kondisi kritis yang membutuhkan perawatan medis segera.
Dokter akan mendiagnosis dengan salah satu dari dua jenis tekanan darah
tinggi, diantaranya:
- Hipertensi primer: Peningkatan tekanan darah tanpa penyebab yang jelas yang cenderung berkembang selama beberapa tahun, tanpa diketahui sampai terdeteksi selama pembacaan tekanan darah
- Hipertensi skunder: Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh kondisi medis yang dapat diidentifikasi. Penyebab umum termasuk kelainan tiroid, penyakit ginjal, apnea tidur obstruktif, penyalahgunaan alkohol, obat-obatan terlarang, atau tumor kelenjar adrenal.
Beberapa faktor yang terkait dengan peningkatan kerentanan terhadap tekanan darah tinggi tidak dapat dihindari. Secara khusus, pria di atas 45 tahun dan wanita di atas 65 tahun memiliki risiko lebih tinggi, begitu pula orang dari kedua jenis kelamin yang berkulit hitam.
Apa Penyebab Hipertensi?
Penyebab hipertensi dapat dilihat berdasarkan jenisnya, yakni:
Hipertensi primer penyebabnya tidak diketahui dengan pasti
dan cenderung terjadi bertahap selama bertahun-tahun. Biasanya, banyak faktor
datang bersamaan. Penyebab umum meliputi:
- Pola makan yang tidak sehat (konsumsi tinggi garam).
- Kurangnya aktivitas fisik.
- Tingginya konsumsi minuman yang mengandung alkohol.
- Kebiasaan merokok
- Obesitas atau kegemukan
Hipertensi sekunder memiliki setidaknya satu penyebab berbeda yang dapat diidentifikasi, penyebab umum hipertensi sekunder meliputi:
- Apnea tidur obstruktif
- Penyakit ginjal
- Tumor kelenjar adrenal
- Masalah tiroid
- Obat-obatan tertentu (pil KB, obat flu, obat antinyeri)
Baca artikel lainnya
Komplikasi Akibat Hipertensi
Hipertensi yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius termasuk:
- Penyakit jantung koroner
- Stroke
- Serangan jantung
- Penyakit arteri perifer
- Penyakit ginjal dan gagal ginjal
- Komplikasi selama kehamilan.
- Masalah pengelihatan
Diagnosis Hipertensi
Diagnosis hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah atau biasa disebut tensimeter. Pengukuran tekanan darah ini dibagi menjadi empat kategori umum, yakni:
Tekanan Darah | Sistolik (mmHg) | Diastolik (mmHg) | Tindakan |
Optimal | <120 | <80 | Pantauan sendiri |
Normal | 120 - 129 | 80-84 | Pantauan sendiri |
Normal Tinggi | 130 - 139 | 85 - 89 | Pantauan rutin oleh Dokter |
Hipertensi Tingkat 1 | 140 - 159 | 90 - 99 | Pantauan rutin oleh Dokter |
Hipertensi Tingkat 2 | 160 - 179 | 100 - 109 | Cari bantuan medis |
Hipertensi Tingkat 3 | >180 | >110 | Cari bantuan medis |
Pengobatan Hipertensi
Cara mengatasi hipertensi yang utama adalah dengan mengubah gaya hidup. Pola hidup sehat yang dapat diterapkan, di antaranya:
- Mengurangi asupan garam
- Makan makanan yang sehat
- Olahraga teratur
- Menurunkan berat badan
- Berhenti merokok
Obat baru diberikan jika tidak ada perubahan setelah modifikasi gaya hidup. Beberapa jenis obat antihipertensi yang dapat direkomendasikan dokter adalah:
- Obat golongan ACE-inhibitor, seperti captopril, lisinopril, ramipril
- Beta-blocker, misalnya bisoprolol, propranolol
- Thiazide, seperti hidroklorotiazid
- Angiotensin II receptor blockers, seperti candesartan, valsartan
- Calcium channel blocker, misalnya amlodipin, nifedipin
- Diuretik, seperti furosemid
Semua obat tersebut berfungsi menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara kerja yang berbeda-beda. Indikasi pemberian obatnya pun berbeda-beda disesuaikan dengan usia, derajat hipertensi, dan penyakit lain yang mendasari.
Pencegahan Hipertensi
Untungnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi, diantaranya:
- Berolahraga rutin
- Menjaga berat badan ideal
- Menjaga pola hidup sehat
- Berhenti merokok
- Menghindari makanan yang tinggi garam atau natrium
- Sebaik mungkin mengelola penyakit lain yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi
- https://www.verywellhealth.com/high-blood-pressure-4014706
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4314-hypertension-high-blood-pressure
- https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-jantung-dan-pembuluh-darah/hipertensi