Anda mungkin pernah mendengar bahwa suhu tubuh "normal" adalah 98,6 ° F (37 ° C). Angka ini hanya rata-rata. Suhu tubuh Anda mungkin sedikit lebih tinggi atau lebih rendah. Pembacaan suhu tubuh di atas atau di bawah rata-rata tidak otomatis berarti Anda sakit. Sejumlah faktor dapat memengaruhi suhu tubuh Anda, termasuk usia, jenis kelamin, waktu, dan tingkat aktivitas Anda.
Kemampuan tubuh Anda untuk mengatur perubahan suhu seiring bertambahnya usia. Secara umum, orang tua lebih sulit menyimpan panas. Mereka juga cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih rendah.
Ada beberapa cara untuk mengukur suhu tubuh diantaranya:
- Metode rektal (dengan rektum atau 'dubur')
- Metode lisan (melalui mulut)
- Metode ketiak (di bawah ketiak)
- Metode arteri temporal (dahi)
- Metode timpani (di telinga)
Metode Pengukuran Suhu Tubuh Berdasarkan Umur
Bagan dibawah ini adalah pengukuran suhu tubuh yang akurat dari usia anak sampai dewasa. Penting agar pengukurannya akurat, gunakan bagan dibawah ini untuk membantu Anda memutuskan metode mana yang akan digunakan.
Usia | Rekomendasi Pengukuran |
Dibawah Usia 2 Tahun | Pilihan Pertama: Dubur (untuk pembacaan yang akurat) Pilihan Kedua: Ketiak |
Antara 2-5 tahun | Pilihan Pertama: Dubur (untuk pembacaan yang akurat) Pilihan Kedua: Telinga dan Ketiak |
5 tahun keatas | Pilihan Pertama: Mulut (untuk pembacaan yang akurat) Pilihan Kedua: Telinga dan Ketiak |
Ingatlah bahwa suhu tubuh normal bervariasi dari orang ke orang. Suhu tubuh Anda mungkin sampai 1 °F (0,6 °C) lebih tinggi atau lebih rendah dari bagan di atas. Mengidentifikasi kisaran normal Anda sendiri dapat memudahkan untuk mengetahui kapan Anda demam.
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Suhu Tubuh
Para peneliti menunjukkan bahwa tubuh kita cenderung menghangat sepanjang hari. Akibatnya, demam di pagi hari bisa terjadi pada suhu yang lebih rendah daripada demam yang muncul di siang hari.
Waktu bukanlah satu-satunya faktor yang dapat memengaruhi suhu. Seperti yang ditunjukkan oleh rentang di atas, orang yang lebih muda cenderung memiliki suhu tubuh rata-rata yang lebih tinggi. Ini karena kemampuan kita untuk mengatur suhu tubuh menurun seiring bertambahnya usia. Tingkat aktivitas fisik dan makanan atau minuman tertentu juga dapat memengaruhi suhu tubuh.
Suhu tubuh wanita juga dipengaruhi oleh hormon, dan dapat naik atau turun pada titik yang berbeda selama siklus menstruasi. Selain itu, cara Anda mengukur suhu dapat memengaruhi pembacaan. Pembacaan ketiak bisa sampai satu derajat lebih rendah daripada pembacaan dari mulut. Dan pembacaan suhu dari mulut seringkali lebih rendah daripada pembacaan dari telinga atau rektum.
Berapa Suhu Tubuh Normal Manusia?
Berikut ini adalah kisaran suhu tubuh normal untuk usia anak dan dewasa. Kisaran suhu normal bervariasi dan bergantung pada cara tempat dimana Anda mengukur suhu.
Tempat pengukuran | Kisaran suhu normal |
Dubur | 36.6°C samapi 38°C (97.9°F samapi 100.4°F) |
Mulut | 35.5°C samapi 37.5°C (95.9°F samapi 99.5°F) |
Ketiak | 36.5°C samapi 37.5°C (97.8°F samapi 99.5°F) |
Telinga | 35.8°C samapi 38°C (96.4°F samapi 100.4°F) |
Apa Saja Gejala Demam?
Pembacaan termometer yang lebih tinggi dari biasanya bisa menjadi tanda demam. Di antara bayi, anak-anak, dan orang dewasa, pembacaan termometer berikut ini umumnya merupakan tanda demam:
- Pembacaan rektal atau telinga: 100,4 ° F (38 ° C) atau lebih tinggi
- Pembacaan mulut: 100 ° F (37,8 ° C) atau lebih tinggi
- Pembacaan ketiak: 99 ° F (37,2 ° C) atau lebih tinggi
Baca artikel lainnya:Antisipasi Demam Selalu Sedia Termometer Untuk Sikecil
Demam bisa disertai dengan tanda dan gejala lain, termasuk:
- berkeringat
- menggigil, menggigil, atau gemetar
- kulit panas atau memerah
- sakit kepala
- pegal-pegal
- kelelahan dan kelemahan
- kehilangan selera makan
- peningkatan detak jantung
- dehidrasi
Demam biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Seringkali, demam hilang dengan istirahat beberapa hari. Namun, jika demam Anda naik terlalu tinggi, berlangsung terlalu lama, atau disertai gejala yang parah, segera cari pengobatan.
Dokter Anda akan bertanya tentang gejala Anda. Mereka mungkin melakukan atau memesan tes untuk menentukan penyebab demam. Mengobati penyebab demam bisa membantu suhu tubuh Anda kembali normal. Di sisi lain, suhu tubuh yang rendah juga bisa menjadi perhatian. Hipotermia bisa mengancam nyawa jika tidak ditangani. Cari bantuan medis segera setelah Anda melihat tanda-tanda hipotermia.
Baca artikel lainnya:Mengenal Bahaya Hipotermia Akibat Suhu Dingin
Untuk mendiagnosis hipotermia, dokter Anda akan menggunakan termometer klinis standar dan memeriksa tanda-tanda fisik. Mereka mungkin menggunakan termometer rektal bacaan rendah jika diperlukan.
Dalam beberapa kasus, dokter Anda mungkin memesan tes darah untuk memastikan penyebab hipotermia Anda, atau untuk memeriksa infeksi.
Dalam kasus ringan, hipotermia mungkin lebih sulit didiagnosis tetapi lebih mudah diobati. Selimut yang dipanaskan dan cairan hangat dapat memulihkan panas. Untuk kasus yang lebih parah, perawatan lain termasuk penghangatan darah dan penggunaan cairan intravena yang dihangatkan.