Autoclave atau bisa juga dikenal sebagai sterilisasi uap bertekanan, biasanya digunakan untuk bidang medis atau industri. Autoclave merupakan mesin yang menggunakan uap di bawah tekanan untuk membunuh bakteri, virus, jamur, dan spora berbahaya pada barang-barang yang ditempatkan di dalam drum yang biasa disebut dengan chamber. Alat-alat atau barang akan dipanaskan ke suhu sterilisasi yang sesuai dengan waktu tertentu. Kelembaban dalam uap secara efisien mentransfer panas ke benda-benda untuk menghancurkan struktur protein bakteri dan spora.
Uap yang berkualitas sangat penting untuk keberhasilan proses sterilisasi autoclave. Uap yang digunakan untuk sterilisasi harus terdiri dari 97% steam (uap) dan 3% moisture (air cair). Rasio ini direkomendasikan untuk perpindahan panas yang paling efisien. Ketika kadar air uap kurang dari 3%, uap disebut sebagai superheated (atau kering). Uap yang disebut superheated terlalu kering untuk perpindahan panas yang efisien dan tidak efektif untuk sterilisasi uap.
Tidak hanya di bidang medis, autoclave dapat digunakan dalam berbagai bidang industri lain. Autoclave dapat digunakan di bidang industri makanan, industri kimia, engineering dan lain-lain. Autoclave juga digunakan dalam penelitian ilmiah dan industri farmasi selain peralatan sterilisasi yang digunakan dalam penelitian laboratorium, sebagian besar autoclave dilengkapi dengan siklus cairan untuk mensterilkan cairan yang digunakan di lingkungan laboratorium.
Autoclave yang Kami Tawarkan
Cara Kerja Autoclave
autoclave biasanya digunakan dalam pengaturan perawatan kesehatan untuk mensterilkan perangkat medis. Barang-barang yang akan disterilkan ditempatkan di dalam tabung yang biasa disebut dengan chamber. Tiga faktor penting untuk memastikan keberhasilan sterilisasi uap dalam autoclave yaitu waktu, suhu, dan kualitas uap.
Untuk memenuhi persyaratan ini ada tiga fase pada proses autoclave
1. Fase Pengkondisian
Fase pertama yang harus dilalui dalam proses autoclave adalah fase pengkondisian. Ketika objek yang akan disterilkan telah dimasukkan ke dalam autoclave, maka sistem vakum dalam autoclave akan menyala. Vakum tersebut akan membuang udara di dalam autoclave yang menghambat proses sterilisasi dengan menggunakan sistem penguapan. Uap yang dihasilkan oleh autoclave dapat memaksa udara yang ada di dalamnya untuk keluar sehingga kita dapat masuk ke fase selanjutnya yaitu fase paparan.
2. Fase Paparan
Setelah udara dibuang, maka saluran sterilisasi akan tertutup. Uap yang dihasilkan oleh autoclave akan terus keluar di dalamnya sehingga tekanan dan suhu di dalam autoclave meningkat. Setelahnya terjadi proses paparan di mana barang-barang yang akan disterilkan akan didiamkan di dalam autoclave selama beberapa waktu dan dibiarkan terpapar uap yang di dalamnya agar seluruh sisa bakteri dan sel lainnya yang menempel pada objek yang disterilkan, dapat dibersihkan secara menyeluruh.
3. Fase Pembuangan
Ketika barang-barang sudah disterilkan di dalam autoclave dalam beberapa waktu, maka fase terakhir adalah fase pembuangan. Pada fase ini, uap yang mengumpul di dalam autoclave akan dibuang dan Anda harus mendiamkan barang-barang yang telah disterilkan hingga benar-benar kering. Setelahnya, Anda dapat menggunakan barang-barang tersebut untuk penelitian selanjutnya.
Peringatan Dalam Menggunakan Autoclave
Meskipun terlihat mudah untuk menggunakan autoclave, namun ada beberapa peringatan yang perlu Anda ketahui demi keamanan selama menggunakan autoclave.
- Jangan masukan barang-barang yang tidak tahan panas atau bahan yang kedap air ke dalam autoclave
- Pastikan barang yang akan disterilkan ditempatkan pada wadah yang sekunder
- Jangan buka penutup autoclave ketika mesin sedang dalam kondisi aktif
- Barang-barang yang diletakkan di dalam autoclave tidak boleh menyentuh sisi bagian dalam autoclave
- Perhatikan batasan muatan barang yang dapat dimasukkan ke dalam autoclave untuk satu kali proses sterilisasi