Bagaimana Sleep Apnea Berpengaruh Terhadap Kondisi Kesehatan Lainnya?

Hampir semua orang pasti pernah mendengkur setidaknya satu kali semasa hidupnya. Mendengkur merupakan suatu kondisi yang cukup sering dialami oleh beberapa orang. Ketika seseorang mendengkur maka akan mengeluarkan suara yang keras, hal tersebut terjadi karena adanya aliran udara yang melewati jaringan di tenggorokan sehingga membuatnya bergetar. Mendengkur ini juga dapat menandakan kondisi kesehatan yang serius, salah satunya adalah gangguan tidur atau biasa disebut dengan Obstruktif Sleep Apnea (OSA).

Sleep apnea merupakan salah satu kondisi serius yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Sleep apnea ini merupakan kondisi gangguan pernapasan yang ditandai dengan berhentinya napas secara berulang selama tidur. Kondisi ini terjadi akibat adanya penyumbatan saluran udara bagian atas sehingga menyebabkan aliran udara sulit masuk kedalam paru-paru.

Saat kondisi sleep apnea terjadi, maka tubuh akan mengalami penurunan tingkat oksigen dalam darah, peningkatan denyut jantung, dan gangguan tidur karena akan terbangun untuk mengambil napas kembali. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kualitas tidur seseorang, tetapi akan memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan secara keseluruhan dan fungsi tubuh sehari-hari.

Kondisi Kesehatan Terkait Sleep Apnea

Sleep apnea ini paling umum ditandai dengan suara dengkuran. Ketika henti nafas terjadi, maka tubuh akan terbangun sehingga kualitas tidur menjadi menurun, serta dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan lainnya, diantaranya adalah:

1. Sistem Pernapasan

Kondisi sleep apnea akan mengurangi pasokan oksigen yang masuk kedalam tubuh saat tidur. Ketika memiliki masalah sistem pernapasan dan sleep apnea, maka akan memperburuk gejala asma, serta penyakit paru obstruktif kronik (COPD). Mungkin akan merasa lebih sesak napas atau mengalami kesulitan berolahraga lebih dari biasanya.

2. Meningkatkan Kadar Gula Darah

Orang dengan kondisi sleep apnea mungkin akan mengembangkan resistensi insulin, yaitu kondisi dimana sel-sel tidak merespon dengan baik terhadap hormon insulin. Ketika sel tidak menerima insulin, maka gula darah akan meningkat sehingga dapat menyebabkan kondisi diabetes tipe 2.

Sleep apnea juga dikaitkan juga dengan sindrom metabolik, yaitu sekumpulan faktor resiko penyakit jantung yang meliputi tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, hingga pinggang lebih besar dibandingkan dengan normal.

3. Sistem Pencernaan

Jika memiliki kondisi sleep apnea, maka lebih meningkatkan resiko penyakit hati, perut, dan tingkat enzim hati yang lebih tinggi dari seharusnya. Sleep apnea juga dapat memperburuk sakit maag atau gerd yang dapat mengganggu tidur lebih tidak nyenyak.

4. Sistem Kardiovaskular

Sleep apnea telah dikaitkan dengan obesitas dan tekanan darah tinggi, yang dapat meningkatkan tekanan pada jantung. Ketika memiliki kondisi sleep apnea, maka akan mungkin meningkatkan resiko irama jantung yang tidak normal, sehingga meningkatkan resiko stroke dan gagal jantung.

5. Sistem Saraf

Salah satu jenis sleep apnea adalah apnea sentral, yaitu suatu kondisi dimana henti napas terjadi akibat adanya gangguan sinyal pada otak. Karena jenis sleep apnea ini maka akan menyebabkan juga gejala neurologis seperti mati rasa dan kesemutan.

Gangguan kesehatan lainnya seperti sulit fokus, mudah tersinggung, sakit kepala, hingga mulut kering di pagi hari. Sleep apnea ini dapat mengganggu tidur dan risiko beberapa masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, untuk mengatasi gejala sleep apnea, perlunya dilakukan pengobatan atau terapi yang biasanya dilakukan dengan menggunakan alat terapi pernapasan salah satunya adalah Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). CPAP ini dapat ditemukan secara langsung maupun online di Toko Galer! Med!ka.

Selain kondisi yang sudah dijelaskan, sleep apnea juga dapat berpengaruh terhadap kondisi otak. Ada sebuah penelitian yang menjelaskan bahwa sleep apnea dapat menunjukan seperti kehilangan memori, kelelahan, perubahan mood, kebingungan, mudah marah, dan kurang konsentrasi.

Bagaimana Sleep Apnea Merusak Otak?

Sebuah penelitian menjelaskan bahwa sleep apnea dapat menyebabkan kerusakan fisik pada otak. Pada pria dengan sleep apnea berat ketika dilakukan pemeriksaan MRI menunjukan penurunan bagian otak yang bertanggung jawab atas gerakan, ingatan, dan emosi. Ketika kekurangan oksigen, sel saraf di bagian tersebut mati yang bahkan dapat menyebabkan depresi, suasana hati yang buruk, dan mudah marah.

Selain itu, ada penelitian yang menjelaskan bahwa adanya peningkatan masalah jantung yang dapat menyebabkan gagal jantung maupun serangan jantung. Sleep apnea juga dapat mempengaruhi keseimbangan kimia otak, yang dapat menyebabkan kecemasan dan merusak jaringan otak.

Apakah Kerusakan Otak Akibat Sleep Apnea dapat dikembalikan?

Meskipun sleep apnea ini menyebabkan gangguan ingatan, ketidakseimbangan mood, gangguan konsentrasi, dan kesulitan belajar. Penelitian menjelaskan bahwa kondisi tersebut dapat dipulihkan dalam jangka waktu tertentu menggunakan CPAP (continuous positive airway pressure).

CPAP bekerja dengan menyalurkan aliran udara yang stabil ke mulut dan hidung sehingga dapat mencegah kejadian henti napas saat tidur. Dengan cara tersebut, maka otak dan tubuh akan menerima oksigen yang cukup dan dibutuhkan saat istirahat sehingga dapat kembali segar di esok hari. Penggunaan CPAP juga dapat meredakan gejalanya dengan cepat, seperti mengurangi rasa kantuk di siang hari, bangun tanpa sakit kepala, dan tidak ada dengkuran di malam hari.

Sebelum menggunakan CPAP, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan sleep test sehingga dapat melakukan terapi yang sesuai. CPAP ini dapat dibeli secara langsung maupun online di Toko Galeri Medika. Selain CPAP, Galeri Medika juga menyediakan berbagai alat kesehatan yang dijamin 100% original dan dapat dikirim ke seluruh Nusantara menggunakan jasa ekspedisi terpercaya.