Anemia atau darah rendah merupakan suatu kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah atau sel darah merah tidak berfungsi dengan baik sehingga organ di dalam tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Anemia ini bisa berlangsung sementara atau berkelanjutan dengan tingkat keparahan mulai dari ringan hingga berat. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, gangguan tulang sumsum, dan lainnya.
Hubungan Tekanan Darah Rendah dan Anemia
Penyebab kondisi anemia memang cukup beragam dan berbeda tergantung setiap kondisi. Meskipun anemia sering disebut darah rendah, tetapi sebenarnya darah rendah dan anemia adalah kedua kondisi yang berbeda. Darah rendah atau hipotensi disebabkan karena rendahnya tekanan darah didalam tubuh yaitu dibawah batas normal atau dibawah 90/60 mmHg. Sedangkan anemia merupakan suatu kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah. Anemia ini terjadi ketika kadar hemoglobin kurang dari 12 gram/dL.
Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin yang membawa oksigen didalam tubuh sangat rendah. Kondisi tubuh yang mengalami anemia dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Namun, tekanan darah rendah sendiri tidak termasuk penyebab dari anemia. Maka, anemia berhubungan dengan tekanan darah.
Penyebab Anemia
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin sehingga sel di dalam tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan tidak dapat berfungsi dengan normal. Penyebab anemia cukup beragam, yaitu diantaranya:
1. Anemia Karena Kekurangan Zat Besi
Sel darah merah mengandung Hemoglobin, yang membawa oksigen. Zat besi itu sendiri merupakan salah satu komponen penting dari hemoglobin. Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi karena kurangnya asupan zat besi kedalam tubuh. Kekurangan zat besi juga dapat disebabkan oleh pendarahan yang terus menerus.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi seperti sayuran berdaun hijau, daging, dan makanan laut. Anemia kekurangan zat besi ini ditandai dengan produksi sel darah merah yang sangat sedikit dibandingkan dengan biasanya atau ketika normal.
2. Anemia Aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang kurang aktif dalam memproduksi sel darah merah. Kondisi ini dapat dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping dari obat-obatan yang mengganggu sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah.
3. Anemia Akibat Pendarahan
Anemia dapat disebabkan oleh kondisi tubuh mengalami pendarahan berat baik secara perlahan dalam jangka waktu lama atau terjadi seketika. Penyebab pendarahan ini bisa terjadi ketika menstruasi, wasir, peradangan lambung, kanker usus, dan lainnya. Anemia akibat pendarahan juga bisa jadi merupakan gejala cacingan akibat infeksi cacing yang menghisap darah dari dinding usus.
4. Anemia Akibat Kekurangan Vitamin B12 dan B9
Vitamin B12 dan B9 diperlukan untuk pembentukan produksi sel darah merah yang sehat. Kekurangan vitamin ini merupakan kondisi yang cukup umum dan biasanya disebabkan karena makanan yang dikonsumsi mengandung sedikit vitamin atau akibat adanya peradangan di lambung.
Vitamin B12 dapat ditemukan dalam produk hewani, sedangkan vitamin B9 ditemukan dalam sayuran dan biji-bijian.
5. Anemia Akibat Malabsorbsi
Ketika lambung atau usus tidak dapat menyerap nutrisi secara memadai, kamu mungkin akan kekurangan beberapa vitamin atau protein yang diperlukan untuk memproduksi sel darah merah yang sehat. Kondisi seperti radang usus dan diare dapat menyebabkan malabsorspsi yang berdampak pada penurunan berat badan, dan penyerapan nutrisi yang berkurang dapat menyebabkan anemia.
6. Anemia Pernisiosa
Jenis anemia ini cukup langka yaitu karena kekurangan faktor intrinsik, protein yang membantu tubuh menyerap vitamin B12. anemia pernisiosa diyakini sebagai kondisi autoimun dimana sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel yang memproduksi faktor intrinsik. Ini menyebabkan kekurangan vitamin B12, tetapi kekurangan vitamin B12 tidak selalu dikaitkan dengan anemia pernisiosa.
7. Gagal Hati dan Ginjal
Ketika tubuh mengalami gagal hati yang cukup parah maka kemungkinan besar tubuh akan kesulitan dalam melakukan metabolisme protein yang dibutuhkan untuk pembentukan produksi sel darah merah yang sehat, sehingga meningkatkan kondisi anemia.
Sama dengan hati, ketika ginjal tidak dapat berfungsi seperti biasanya maka sulit untuk memproduksi sel darah merah dengan cukup sehingga menyebabkan anemia dengan jumlah sel darah merah yang rendah.
8. Menstruasi
Menstruasi yang sangat berat dapat menyebabkan kehilangan darah yang signifikan. Beberapa wanita mengalami anemia yang ringan selama beberapa hari setiap bulan berturut-turut karena pendarahan ketika menstruasi.
9. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat dibandingkan dengan pembentukannya. Kondisi ini dapat terjadi karena genetik atau diturunkan dari orang tua, setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping dari obat-obatan tertentu.
10. Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi gen pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan memiliki bentuk yang tidak normal seperti bulan sabit. Kondisi ini bisa terjadi ketika kedua orang tua memiliki kondisi yang sama.
Gejala Anemia
Gejala anemia ini bervariasi tergantung dari penyebabnya. Hal umum yang sering terjadi yaitu penderita anemia mengalami:
- Lemas dan Cepat Lelah
- Sakit kepala dan Pusing
- Sering mengantuk terutama setelah makan
- Kulit pucat
- Detak jantung tidak teratur
- Napas Pendek
- Nyeri dada
- Kaki dan tangan dingin
- Pingsan
Kondisi gejala anemia yang muncul umumnya berhubungan dengan kekurangan pasokan oksigen ke organ tubuh dan jaringan tubuh. Biasanya gejala anemia dan tekanan darah rendah juga terbilang sama namun pada seseorang yang mengalami anemia ditandai dengan kulit yang terlihat pucat dan sering merasa kedinginan.
Pengukuran kurang darah atau anemia dilakukan dengan cara mengukur jumlah hemoglobin atau protein didalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Cara mengetahui kadar hemoglobin yaitu dengan pemeriksaan darah di laboratorium medis. Sedangkan, untuk mengetahui tekanan darah dilakukan dengan mengukur tekanan darah menggunakan Tensimeter digital. Tensimeter digital dapat dibeli secara langsung maupun online di Toko Galeri Medika. Selain tensimeter digital, Galeri Medika juga menyediakan berbagai alat kesehatan yang dijamin 100% original dan dapat dikirim ke seluruh Nusantara menggunakan jasa ekspedisi terpercaya.
https://www.verywellhealth.com/anemia-causes-4783780
https://www.alodokter.com/anemia