Distrofi atau kelemahan otot merupakan suatu kondisi yang umum terjadi yaitu adanya gangguan otot, menyebabkan otot lemah dan kehilangan fungsi fisik seiring berjalannya waktu. Distrofi dapat terjadi dari semenjak bayi, anak-anak, ataupun berkembang semasa hidup. Distrofi ini memiliki berbagai jenis yang berbeda, yang tentunya gejala dan pengobatannya pun akan berbeda. Tingkat keparahan dari kelemahan otot dipengaruhi jenis dari distrofi itu sendiri.
Jenis-Jenis Kelemahan Otot
Terdapat berbagai jenis kelemahan otot yang memburuk seiring waktu. Beberapa jenis distrofi otot diantaranya adalah:
1. Distrofi Muskular Duchenne
Kondisi kelemahan otot ini biasanya mulai terjadi pada anak laki-laki usia 2 hingga 6 tahun, kondisi ini ditandai dengan kelemahan dan kehilangan otot yang mempengaruhi bagian tubuh terutama pada lengan dan kaki. Kondisi distrofi jenis ini paling banyak dialami, bahkan hingga 50% kasus kelemahan otot merupakan Distrofi jenis ini.
2. Distrofi Muskular Becker
Kondisi kelemahan otot ini biasanya akan terjadi lebih lambat biasanya akan muncul seiring dengan bertambahnya usia yaitu pada usia remaja atau awal dewasa. Kondisi ini ditandai dengan kelemahan otot dan kehilangan otot yang berkembang secara perlahan.
Kedua jenis kelemahan otot tersebut adalah jenis distrofi yang paling umum terjadi, selain itu ada beberapa jenis distrofi otot lainnya yaitu:
- Distrofi Muskular Kongenital: Kelemahan otot yang terjadi saat lahir atau beberapa saat setelah lahir. Kondisi tersebut menyebabkan kelemahan otot yang meluas ke seluruh tubuh.
- Distrofi Muskular Distal: Kondisi kelemahan otot yang mempengaruhi otot-otot diujung tubuh, termasuk pergelangan tangan, tangan, dan betis.
- Distrofi Muskular Emery-Dreifuss: Kelemahan otot karena adanya penyusutan otot-otot lengan atas dan kaki.
- Distrofi Muskular Facioscapulohumeral: Kelemahan otot yang mempengaruhi otot-otot wajah, belikat bahu, dan lengan atas.
- Distrofi Muskular Limb-Girdle: Kelemahan otot yang terjadi di area pinggul dan bahu
- Distrofi Muskular Miotonik: Kelemahan otot yang mempengaruhi otot-otot mata dan sistem organ, termasuk jantung dan saluran pencernaan.
- Distrofi Muskular Oculopharyngeal: Kelemahan otot yang mempengaruhi otot-otot pada mata dan mulut.
Gejala dan Penyebab Distrofi Otot
Gejala distrofi otot dapat bervariasi dan sangat berbeda tergantung pada jenisnya. Namun, gejala yang paling utama adalah kelemahan otot dan masalah terkait otot lainnya. Setiap jenis dapat mempengaruhi otot dan bagian tubuh yang berbeda. Gejala dari distrofia ini umumnya akan memburuk seiring berjalannya waktu. Gejala umum meliputi diantaranya:
- Pemborosan otot
- Kesulitan berjalan, menaiki tangga, atau berlari
- Gaya berjalan tidak teratur
- Sendi kaku atau longgar
- Spastisitas
- Nyeri otot
- Kelelahan
- Kesulitan menelan
- Masalah jantung, aritmia dan gagal jantung
- Skoliosis
- Masalah pernapasan
- Ketidakmampuan intelektual
- Gangguan belajar
Beberapa gejala distrofi ini bersifat ringan, namun akan berkembang secara perlahan seiring dengan bertambahnya usia. Jenis lain mungkin dapat menyebabkan kelemahan otot dan cacat fisik yang lebih cepat.
Distrofi otot disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada gen-gen yang bertanggung jawab atas struktur dan fungsi otot yang sehat sehingga menyebabkan kelemahan otot. Mutasi ini menyebabkan sel-sel yang biasanya menjaga kekuatan otot menjadi tidak berfungsi sehingga menyebabkan kelemahan otot secara perlahan dan berkembang seiring berjalannya waktu.
Terjadinya mutasi ini dapat disebabkan oleh adanya beberapa gen yang berperan atau menyebabkan kemungkinan dalam mutasi genetik yang berperan dalam mempengaruhi fungsi otot. Oleh karena itu, hal tersebut menyebabkan adanya berbagai jenis distrofia yang terjadi.
Karena distrofi ini merupakan kondisi genetik, maka faktor gaya hidup tidak dapat mempengaruhi resiko untuk menyebabkan kondisi ini. Namun, kekurangan berat badan, fungsi paru-paru yang buruk, dan tingginya protein dalam darah dapat merusak jantung pada kondisi tersebut. Faktor tersebutlah yang dapat meningkatkan resiko komplikasi dan kematian dini.
Pengobatan Distrofi Otot
Penelitian menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan distrofi otot. Namun, tujuan utama dari pengobatan adalah untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Pengobatannya bervariasi tergantung jenis distrofi tersebut. Diantaranya adalah:
- Terapi Fisik: Tujuan utama dari terapi ini adalah untuk memperkuat dan meregangkan otot. Sehingga dapat mempertahankan fungsi gerakan.
- Operasi: Orang dengan distrofi mungkin akan memerlukan operasi untuk mengurangi tegangan pada otot yang berkontraksi dan mengurangi skoliosis.
- Alat bantu mobilitas: Alat bantu mobilitas seperti tongkat, penyangga, rollator, walker, dan kursi roda dapat meningkatkan mobilitas sehingga mencegah terjatuh.
Selain pengobatan yang sudah disebutkan, hal lain seperti perawatan jantung, perawatan pernapasan, dan kortikosteroid untuk meningkatkan fungsi paru-paru, menunda skoliosis, dan memperpanjang kelangsungan hidup. Kebanyakan kondisi lemah otot ini untuk meningkatkan mobilitas biasanya menggunakan alat bantu jalan sehingga dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
Alat bantu mobilitas dapat berupa rollator, walker, tongkat, dan kursi roda. Alat bantu mobilitas ini dapat dibeli secara langsung maupun online di toko Galeri Medika. Selain Alat bantu jalan, Galeri Medika juga menyediakan berbagai alat kesehatan yang dijamin 100% original dan dapat dikirim ke seluruh Nusantara menggunakan jasa ekspedisi terpercaya.
https://www.verywellhealth.com/muscular-dystrophy-7481851
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14128-muscular-dystrophy
https://health.clevelandclinic.org/how-many-calories-a-day-should-i-eat
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/muscular-dystrophy/symptoms-causes/syc-20375388