Tekanan darah tinggi atau biasa disebut dengan Hipertensi adalah faktor resiko nomor satu untuk stroke dan resiko penyakit jantung. Tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi dimana jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah keseluruh tubuh. Jika tidak diobati, maka akan merusak arteri sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit jantung.
Jantung berkontraksi untuk memompa darah keluar melalui arteri (jaringan pembuluh darah) ke seluruh bagian tubuh. Darah seharusnya bisa mengalir tanpa adanya hambatan melalui arteri. Namun, terdapat kondisi tertentu seperti perubahan gaya hidup menjadi tidak sehat sehingga menyebabkan penyempitan dan penyumbatan pada arteri.
Ketika kondisi tersebut terjadi, maka jantung memerlukan lebih banyak kekuatan untuk mendorong darah melalui arteri sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Tekanan darah sendiri merupakan kekuatan yang diberikan darah pada arteri saat dipompa dari jantung.
Penyebab Tekanan Darah Tinggi
Terdapat banyak alasan mengapa tekanan darah bisa menjadi tinggi bahkan hanya sesaat. Salah satu contoh, ketika selesai olahraga maka tekanan darah akan menjadi lebih tinggi. Berikut merupakan beberapa faktor yang menjadikan tekanan darah meningkat baik secara sesaat maupun berlangsung lama:
- Usia diatas 55 tahun
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Merokok
- Mengkonsumsi alkohol berlebihan
- Mengkonsumsi makanan tinggi sodium dan lemak
- Kurang olahraga
- Genetik
Apakah Tekanan Darah Tinggi dianggap Penyakit Jantung?
Tekanan darah tinggi pada dasarnya bukanlah sebuah penyakit jantung. Namun, memiliki tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular sehingga dapat melemahkan bahkan merusak jantung.
Hipertensi adalah salah satu kondisi yang menyebabkan penyakit kardiovaskular. Ketika tekanan darah tinggi, maka jantung harus bekerja keras untuk memompa darah ke tubuh. Jika kondisi tersebut terus menerus terjadi, maka jantung akan menyebabkan:
- Fibrilasi atrium (Ritme jantung yang tidak teratur, sering kali cepat)
- Gagal jantung (Jantung tidak dapat memompa cukup darah)
- Katup jantung (Satu atau lebih katup jantung tidak berfungsi dengan benar)
- Sindrom aorta akut
Selain jantung, tekanan darah tinggi juga dapat beresiko terkena penyakit ginjal, stroke, serangan jantung, penyakit vaskular, demensia, kerusakan penglihatan, dan masalah kesehatan lainnya.
Tingkat Tekanan Darah Normal
Pengukuran tekanan darah diambil menggunakan alat cek tekanan darah atau yang biasa disebut dengan tensimeter. Hasil pengukuran dari alat tersebut menunjukan dua angka yaitu sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik adalah kekuatan yang diberikan oleh darah pada saat jantung sedang memompa atau berkontraksi. Sedangkan tekanan darah diastolik merupakan tekanan darah yang diberikan pada dinding arteri ketika jantung sedang beristirahat.
Tekanan darah normal yaitu menunjukan angka kurang dari 120/80 mmHg. Jika hasil pengukuran diatas angka tersebut maka sudah dianggap sebagai tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi memiliki tingkatan masing-masing, berikut merupakan tingkatan level tekanan darah tinggi:
- Hipertensi tahap 1 (Ringan): 130-139 mmHg (Sistolik) dan 80-89 mmHg (Diastolik)
- Hipertensi tahap 2 (Sedang): 140-179 mmHg (Sistolik) dan 90-119 mmHg (Diastolik)
- Hipertensi Krisis (Darurat): > 180 mmHg (Sistolik) dan > 120 mmHg (Diastolik)
Gejala Penyakit Jantung
Tekanan darah tinggi terkadang tidak menunjukan gejala apapun bagi sebagian orang. Tekanan darah itu sendiri sering disebut sebagai “the silent killer” karena dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius sebelum menyadarinya sehingga meningkatkan resiko komplikasi. Gejala yang dapat menjadi tanda peringatan penyakit jantung yaitu:
- Kelelahan
- Nyeri dada
- Masalah pencernaan
- Pusing
- Sesak napas
- Detak jantung berdebar
- Nyeri kaki
- Gelisah
- Berkeringat
- Mual
- Batuk
- Pembengkakan di tangan dan kaki
Jika sudah merasakan gejala tersebut maka segera konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk berdiskusi dan mengelola tekanan darah jadi lebih efektif. Selain kondisi tersebut, ada beberapa gejala yang harus diperhatikan juga yaitu kehilangan kesadaran, sesak nafas yang parah, nyeri dada ekstrem, cadel, mengalami kelemahan tiba-tiba, dan mengalami sakit kepala tiba-tiba.
Cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan cara perubahan gaya hidup dalam jangka panjang, memiliki pola makan sehat, berhenti merokok, dan memantau tekanan darah secara rutin. Tekanan darah dapat dipantau secara rutin menggunakan tensimeter digital di rumah secara mandiri. Tensimeter digital ini dapat dibeli secara langsung maupun online di Toko Galeri Medika. Selain tensimeter digital, Galeri Medika juga menyediakan berbagai alat kesehatan yang dijamin 100% original dan dapat dikirim ke seluruh Nusantara menggunakan jasa ekspedisi terpercaya.
https://www.verywellhealth.com/is-high-blood-pressure-considered-heart-disease-5204718
https://www.verywellhealth.com/how-to-lower-blood-pressure-6888939