Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap orang. Ketika tidur, tubuh akan mengalami berbagai proses yang dapat memberikan keseimbangan fungsi tubuh. Namun, terkadang ada beberapa orang yang mengalami gangguan ketika tidur dan menyebabkan tidak memiliki tidur yang berkualitas sehingga sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, kondisi tersebut dapat mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Salah satu gangguan tidur yang paling umum dialami adalah Sleep Apnea.
Sleep apnea merupakan suatu gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya nafas seseorang secara berulang selama dia tidur. Ketika seseorang mengalami sleep apnea, maka saluran nafas akan tersumbat secara sebagian maupun keseluruhan. Kondisi ini akan ditandai dengan adanya dengkuran ketika tidur dan tetap mengantuk meskipun sudah tidur dengan waktu yang cukup lama. Terdapat beberapa jenis sleep apnea yaitu:
- Obstructive Sleep Apnea: Terjadi ketika otot-otot didalam tenggorokan terlalu rileks. Kondisi ini menyebabkan saluran pernapasan menjadi sempit atau menutup saat menarik nafas.
- Central Sleep Apnea: Central sleep apnea terjadi saat otak tidak dapat mengirimkan sinyal dengan baik ke otot yang mengontrol pernapasan. Hal tersebut dapat menyebabkan penderita tidak bisa bernafas selama beberapa saat.
- Complex Sleep Apnea: Kondisi ini yaitu kombinasi antara Obstructive Sleep Apnea dan Central Sleep Apnea.
Untuk mendiagnosis kondisi Sleep Apnea biasanya akan dilakukan test Sleep Apnea yang biasa disebut dengan Apnea-Hypopnea Index (AHI). Indeks Apnea-Hypopnea merupakan skala untuk mengetahui gejala sleep apnea. Hasil tersebut didapat dari hasil tes tidur yang dilakukan selama satu malam.
Apa itu Indeks Apnea-Hypopnea?
AHI atau Apnea-Hypopnea Index adalah ukuran seberapa sering seseorang mengalami henti nafas selama tidur. Apnea-Hypopnea Index ini merupakan hasil perhitungan dari berapa banyak seseorang mengalami henti nafas selama tidur lalu dibagi dengan berapa jam tidur selama satu malam dan hasilnya dapat digunakan untuk mendiagnosis tingkat keparahan sleep apnea ataupun gangguan tidur lainnya.
Henti nafas yang dapat dihitung yaitu berlangsung selama 10 detik atau lebih. Dianggap sebagai kondisi Apnea adalah ketika pernafasan berkurang hingga 10% dari normal. Sedangkan Hypopnea adalah kondisi terjadinya pengurangan pernapasan hingga 70%. Hal tersebut yang dapat dijadikan sebagai kriteria dalam penilaian untuk membantu mendiagnosis sleep apnea.
Baca artikel lainnya di Galeri Medika
Hasil Indeks Apnea-Hypopnea
AHI lebih rendah berarti menunjukan gejala yang ringan atau lebih sedikit kondisi henti nafas. Berikut merupakan rentang skor AHI dan artinya:
1. < 5: Kondisi ini dianggap normal karena seseorang mengalami kurang dari 5 kali kondisi saat henti nafas dalam satu jam
2. 5 – 15: Sleep Apnea ringan. Artinya seseorang mengalami henti nafas sebanyak 5 – 15 kali henti nafas dalam satu jam
3. 15 - 30: Sleep apnea sedang. Kondisi dimana seseorang mengalami henti nafas sebanyak 15-30 kali dalam satu jam
4. > 30: Sleep Apnea berat karena mengalami kondisi henti nafas lebih dari 30 kali selama satu jam
Itulah merupakan rentang skor hasil AHI yang dapat dijadikan sebagai tingkat keparahan kondisi sleep apnea. Namun, AHI tidak sepenuhnya akurat untuk mengukur tingkat keparahan Sleep Apnea, karena tidak ada hal yang membedakan antara Apnea dan Hipopnea, atau seberapa banyak aliran udara yang berkurang. Selain AHI, terdapat juga tes lain yang dapat membantu dalam mendiagnosis Sleep Apnea. Seperti Respiratory Disturbance Index (RDI) ataupun Oxygen Desaturation Index (ODI).
Respiratory Disturbance Index (RDI) hampir sama seperti AHI karena mencangkup Apnea dan Hipopnea. Namun bedanya dengan AHI, tes ini menghitung jumlah seseorang terbangun dalam satu jam karena mengalami kesulitan nafa. RDI ini merupakan tes yang lebih sensitif dalam menilai kesulitan bernafas selama tidur. Sedangkan untuk tes Oxygen Desaturation Index (ODI) dilakukan dengan cara mengukur saturasi oksigen selama tidur. Sehingga dapat mengetahui apabila ada penurunan oksigen.
Sleep Apnea merupakan kondisi yang dapat memiliki dampak serius bagi tubuh karena dapat menjadi komplikasi terhadap kesehatan. Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap tubuh yaitu menjadi kelelahan saat siang hari, sulit berkonsentrasi, masalah kesehatan jantung, resiko terkena diabetes, sindrom metabolik, hingga masalah pada organ hati. Oleh karena itu, perlunya dilakukan pengobatan terhadap kondisi Sleep Apnea untuk menghindari komplikasi dari hal tersebut.
Pengobatan Sleep Apnea
Sleep Apnea paling umum diobati dengan positive airway pressure (PAP) menggunakan suatu mesin untuk mendorong udara masuk ke paru-paru melalui hidung atau mulut. Alat yang dapat digunakan untuk pengobatan Sleep Apnea tersedia di Galer1 Med1ka. Alat tersebut yaitu:
CPAP
Continuous positive airway pressure (CPAP) merupakan salah satu alat untuk mengobati sleep apnea. CPAP bekerja dengan cara mendorong udara masuk kedalam paru paru melalui hidung ataupun mulut pada tingkat tekanan tertentu selama tidur. Udara masuk melalui selang yang terhubung langsung dengan mesin CPAP dan masker yang digunakan pada wajah sehingga dapat membuka jalur pernafasan.
BiPAP
Bilevel positive airway pressure (BiPAP) bekerja dengan cara mendorong udara masuk kedalam paru-paru melalui hidung atau mulut dengan dua tekanan yang berbeda, satu tekanan untuk menarik nafas (Inhale) dan satu lagi tekanan untuk menghembuskan napas (Exhale). Biasanya BiPAP dapat digunakan untuk pasien sleep apnea ketika CPAP tidak dapat lagi ditoleransikan.
Untuk mengetahui perbedaan lebih jelas mengenai CPAP dan BiPAP dapat membaca artikel berikut: Perbedaan CPAP dan BiPAP
Nah itulah cara mengobati sleep apnea. Kedua alat tersebut dapat ditemukan di Galeri Medika. Selain mengobati menggunakan alat CPAP/BiPAP, ada cara lain yang dapat mengobati kondisi Sleep Apnea yaitu dengan perubahan gaya hidup. Gaya hidup sehat dapat memberikan pengaruh positif terhadap tubuh salah satunya adalah berat badan. Kelebihan berat badan tentunya dapat menyebabkan tersumbatnya saluran pernafasan sehingga menjadi resiko terhadap kondisi Sleep Apnea. Oleh karena itu, dengan merubah gaya hidup menjadi sehat, maka tidak akan terjadi kelebihan berat badan dan resiko Sleep Apnea pun akan berkurang.
Perubahan gaya hidup dapat meliputi olahraga rutin setiap hari, diet yang seimbang, mengurangi konsumsi alkohol atau berhenti mengkonsumsi alkohol, berhenti merokok, dan selalu mengontrol kesehatan. Kontrol kesehatan secara rutin dapat menggunakan alat kesehatan di rumah dengan mandiri. Selain mesin CPAP/BiPAP Galeri Medika juga menyediakan berbagai alat kesehatan yang dijamin 100% Original dan dapat dikirim ke seluruh penjuru Nusantara.
https://www.verywellhealth.com/apnea-hypopnea-index-5498586
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sleep-apnea/symptoms-causes/syc-20377631
https://www.sleepfoundation.org/sleep-apnea/ahi