Alat medis memiliki berbagai jenis dan fungsi yang sangat beragam. Beberapa yang umum kita ketahui adalah alat medis yang sering ditemui pada pusat kesehatan seperti termometer, stetoskop yang dipakai dokter, timbangan dan lainnya, biasanya alat kesehatan tersebut dapat dijumpai dipusat kesehatan seperti puskesmas, posyandu maupun rumah sakit, namun tahukah kamu terdapat alat medis yang memiliki fungsi utama dapat menghentikan pendarahan eksternal dan dapat menentukan hidup mati seseorang hanya dengan satu alat kecil saja? Yup alat itu bernama tourniquet, seperti apa bentuknya dan bagaimana cara kerjanya? Yuk simak artikel ini sampai selesai.

Apa itu Tourniquet?

Tourniquet adalah alat medis yang digunakan untuk menghentikan atau mengendalikan perdarahan dengan cara memblokir aliran darah ke bagian tubuh tertentu, biasanya pada anggota tubuh seperti lengan atau kaki. Alat ini biasanya berupa tali atau pita yang dipasang dengan kuat di sekitar bagian tubuh yang terluka, Tourniquet sudah ada sejak abad ke-6 SM, saat digunakan untuk mengobati gigitan ular berbisa.

Tourniquet pertama kali digunakan untuk mengendalikan pendarahan pada akhir Abad Pertengahan. Alat ini sangat penting untuk mengendalikan perdarahan berat yang tidak dapat dihentikan dengan cara lain, seperti tekanan langsung, sehingga dapat menyelamatkan nyawa korban dengan memberikan waktu untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

fungsi tourniquet medis dan cara menggunakan

Jenis tourniquet yang umum digunakan

Tourniquet juga memiliki beberapa jenis berdasarkan tujuan penggunaannya, berikut berbagai jenis tourniquet yang ada:

1. Tourniquet Darurat

Digunakan untuk menghentikan total aliran darah arteri pada anggota tubuh yang mengalami pendarahan hebat dan idak boleh terpasang lebih dari 2 jam. Contohnya adalah :

  • Tourniquet Windlass
    Menggunakan tongkat putar untuk mengencangkan pita, contoh komersial seperti CAT (Combat Application Tourniquet), SAM-XT, dan MET (Military Emergency Tourniquet).
  • Tourniquet dengan Mekanisme Alternatif:
    a) Ratcheting Medical Tourniquet
    Memiliki tali lebar dan gesper ratchet yang mengunci otomatis.

    b) MAT (Mechanical Advantage Tourniquet)
    Memanfaatkan dial untuk menarik tali dan memberikan tekanan.

    c) EMT (Emergency Medical Tourniquet Cuff)
    Pneumatik, mirip dengan manset tekanan darah yang dipompa dengan tangan.

    d) SWAT-T
    Pita elastis yang diregangkan dan dililitkan, paling sederhana dan serbaguna

2. Tourniquet Bedah

Digunakan selama prosedur bedah ortopedi dan plastik untuk mencegah aliran darah. Bisa berbentuk pneumatik (lebih presisi) atau non-pneumatik.

3. Tourniquet Rehabilitasi

Membatasi aliran darah sementara selama latihan intensitas rendah untuk meningkatkan ukuran dan kekuatan otot lebih cepat.

4. Tourniquet Medis

tourniquet paling sederhana, berupa karet gelang yang digunakan untuk melebarkan vena saat pengambilan darah. Tegangan sangat rendah dan tidak efektif untuk pendarahan darurat.

fungsi tourniquet medis dan cara menggunakan

Kapan dan bagaimana cara menggunakan tourniquet dengan benar?

Tourniquet umumnya digunakan dalam situasi darurat seperti kecelakaan untuk menghentikan aliran darah di tempat kejadian perkara, sehingga pasien aman dipindahkan dengan aman ke rumah sakit. Namun, penggunaan tourniquet juga memerlukan pengetahuan yang tepat ya, karena jika dipasang dengan salah, alat ini bisa berbahaya dan memperburuk kondisi korban lho. Dr. Matthew Sztajnkrycer, seorang dokter trauma berpengalaman, pernah menyaksikan sendiri beberapa kesalahan fatal dalam penggunaan tourniquet, Seperti Menempatkan tourniquet di lokasi yang salah, Menggunakan tourniquet pada situasi yang salah, Menerapkan pita tourniquet terlalu longgar dan beberapa masalah lainnya, namun masalah tersebut semestinya bisa dicegah lho.

Kapan Menggunakan Tourniquet:

  • Jika perdarahan parah yang tidak dapat dihentikan dengan cara lain, seperti tekanan langsung atau elevasi anggota tubuh.
  • Setelah 15 menit upaya menghentikan perdarahan gagal, dan jika pendarahan terus berlanjut, tourniquet mungkin menjadi satu-satunya pilihan yang efektif.

Cara menggunakan tourniquet dengan benar

Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti untuk menggunakan tourniquet dengan benar:

  1. Temukan Sumber Pendarahan
    Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menemukan sumber perdarahan. Jika memungkinkan, suruh korban untuk berbaring, sehingga Anda bisa memeriksa seluruh tubuhnya lebih mudah. Pastikan untuk mencari luka yang mengancam jiwa.
  2. Berikan Tekanan Langsung
    Sebelum memutuskan untuk menggunakan tourniquet, berikan tekanan langsung pada luka menggunakan kain atau perban bersih. Tekanan ini harus diterapkan selama minimal 15 menit untuk membantu pembekuan darah alami. Jika perdarahan tetap berlanjut setelah waktu tersebut, maka tourniquet akan menjadi pilihan selanjutnya.
  3. Kenakan Alat Pelindung (Jika Ada)
    Jika Anda memiliki sarung tangan, pastikan untuk memakainya sebelum memberikan pertolongan. Jika tidak ada sarung tangan, tetap beri pertolongan dengan tangan bersih, dan pastikan untuk mencuci tangan setelah melakukan tindakan.
  4. Beritahu Korban
    Jika korban dalam keadaan sadar, beri tahu mereka apa yang akan Anda lakukan. Jelaskan bahwa pemasangan tourniquet bisa sangat menyakitkan, namun hal ini diperlukan untuk menyelamatkan nyawa atau anggota tubuh mereka.
  5. Persiapkan Area Luka
    Buka atau sobek pakaian di sekitar luka agar tidak ada hambatan saat memasang tourniquet. Tourniquet sebaiknya dipasang langsung di kulit, bukan di atas pakaian, agar lebih efektif menghentikan perdarahan.
  6. Posisikan Tourniquet
    Pasang tourniquet 2-3 inci di atas luka, antara luka dan jantung. Hindari memasang tourniquet langsung di atas luka atau di atas sendi, karena dapat menyebabkan kerusakan saraf atau pembuluh darah.
  7. Pasang dan Kencangkan
    Ikuti petunjuk pabrik pembuatnya untuk memasang tourniquet yang Anda miliki, Meskipun tourniquet mungkin memiliki desain yang sedikit berbeda, namun secara umum penggunaannya sama: posisikan tourniquet, kencangkan, dan amankan.
  8. Pasang Tourniquet Kedua (Jika Diperlukan)
    Jika pendarahan masih berlanjut setelah tourniquet pertama dipasang dengan maksimal, Anda boleh memasang tourniquet kedua lebih dekat ke jantung, tepat di atas yang pertama.
  9. Catat Waktu Pemasangan
    Catat waktu pemasangan tourniquet. Ini penting agar petugas medis tahu berapa lama tourniquet telah dipasang. Anda dapat menulis "T" dan waktu pemasangan di dahi korban atau tempat lain yang mudah terlihat.
  10. Dapatkan Bantuan Medis Segera
    Setelah tourniquet dipasang, segera cari bantuan medis. Tourniquet tidak boleh dibiarkan lebih dari dua jam karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan permanen. Jangan pernah melepas atau mengendurkan tourniquet sendiri biarkan petugas medis yang menangani.
fungsi tourniquet medis dan cara menggunakan

Mitos dan fakta seputar penggunaan tourniquet

Seringkali, terdapat mitos yang beredar seputar penggunaan tourniquet, yang dapat menimbulkan kebingungannya dalam situasi darurat. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui fakta yang sebenarnya agar penggunaan alat ini dapat dilakukan dengan tepat dan aman di lapangan. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta yang sering beredar:

  • Mitos: Tourniquet hanya digunakan sebagai upaya terakhir.
    Fakta: Tourniquet sebaiknya digunakan segera setelah cedera parah, terutama untuk menghentikan perdarahan yang mengancam jiwa, bukan hanya sebagai upaya terakhir.
  • Mitos: Penggunaan tourniquet dapat menyebabkan kehilangan anggota tubuh.
    Fakta: Penggunaan tourniquet yang benar dan tepat tidak menyebabkan kehilangan anggota tubuh dan efektif dalam menghentikan perdarahan tanpa dampak permanen pada anggota tubuh.
  • Mitos: Tourniquet yang dipasang dengan benar tidak akan menimbulkan rasa sakit.
    Fakta: Tourniquet yang dipasang dengan benar memang dapat menimbulkan rasa sakit karena memberikan tekanan yang kuat untuk menghentikan perdarahan.
  • Mitos: Tourniquet tidak efektif pada bagian tubuh dengan dua tulang.
    Fakta: Tourniquet tetap efektif pada bagian tubuh dengan dua tulang jika dipasang dengan benar dan cukup ketat untuk menghentikan aliran darah.
  • Mitos: Menggunakan sabuk kulit sama efektifnya dengan tourniquet komersial.
    Fakta: Meskipun sabuk kulit dapat digunakan sebagai improvisasi, tourniquet komersial dirancang khusus untuk menghentikan perdarahan secara lebih efektif dan aman.

Nah itulah tadi pembahasan informasi mengenai alat medis tourniquet atau alat pengendali pendarahan, beserta mitos dan fakta yang sering beredar.Jangan mudah percaya begitu saja, ya teman-teman! Sebaiknya kita selalu mencari sumber yang terpercaya untuk memastikan kebenarannya.

Tourniquet ini tersedia diberbagai toko alat kesehatan loh, Galeri Medika adalah toko alat kesehatan yang menyediakan alat seperti tourniquet ini, selain itu Galeri Medika juga banyak menjual alat kesehjatan yang pastinya original 100% dan bisa dikirim keselurh idnoensia dengan berbagai macam ekspedisi yang terpercaya.

Klik Untuk Lihat Sumber>

https://www.redcross.org/take-a-class/resources/articles/how-to-apply-a-tourniquet
https://www.mayoclinic.org/medical-professionals/trauma/news/the-crucial-role-of-tourniquets-in-trauma-care/mac-20531726
https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2616398
https://www.verywellhealth.com/how-to-use-a-tourniquet-1298298
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1877132717300854
https://truerescue.com/blogs/knowledge/types-of-tourniquets-explained?srsltid=AfmBOopZ3rB4PBx97usgKSJZIPKBxiJoWiti-1HOMQ_xgSLWNL5OVBuL
https://safeguardmedical.com/6-common-myths-of-tourniquets-debunked/
https://www.blueforcegear.com/articles/post/Tourniquet-Myths-news-post.html?srsltid=AfmBOop3UAHsly9RmgsBxlLNcpBb1JEUudnhV9vQ5XYPgpBJmxhOrjWq