Masker bedah populer dipakai oleh masyarakat umum seperti di Asia untuk mengurangi penyebaran penyakit di udara dan untuk mencegah menghirup partikel debu diudara yang disebabkan oleh polusi udara. Selain itu masker wajah juga sering digunakan di Asia tenggara seperti di Malaysia, Singapura dan Indonesia karena adanya kabut asap yang menyebabkan kualitas udara semakin memburuk.
Baru baru ini Di Wuhan, Cina, di mana coronavirus baru telah menewaskan sedikitnya 106 orang dan membuat 4.515 lainnya jatuh sakit (CNN), Karena itu, masyarakat himbau untuk melakukan upaya proteksi diri demi mencegah penularan virus tersebut. Selain dengan menjaga kebersihan tangan secara rutin, masyarakat juga diimbau untuk mengenakan masker. Penggunaan masker sangat disarankan terutama pada seseorang yang mengalami gejala seperti demam, flu, dan batuk setelah kembali dari daerah yang terkena wabah.
Masker wajah/bedah disebut dapat membantu mengurangi penyebaran virus dan lebih praktis untuk digunakan oleh masyarakat umum. Jenis masker ini pun sangat berguna untuk menghadang tetesan partikel berukuran besar serta percikan yang berasal dari mulut dan hidung pemakainya. Dengan menggunakan masker bedah, seseorang yang berisiko terjangkit virus juga dapat mengurangi paparan air liur dan sekresi pernapasannya kepada orang lain.
Berbeda dengan penggunaan masker bedah yang disarankan, ahli penyakit menular di Singapura mengingatkan masyarakat agar tak gegabah menggunakan masker N95 dalam kasus pencegahan virus corona dari China. Sebab, masker N95 khusus dirancang untuk menyaring partikel udara secara efektif. Jenis masker ini biasa digunakan untuk menghalau polusi dan kabut asap akibat kebakaran hutan. Direktur Eksekutif Pusat Penyakit Menular Nasional Singapura, Leo Yee Sin, juga menyatakan bahwa masker N95 tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh masyarakat umum. Menurut Sin, jenis masker ini lebih tepat untuk digunakan oleh staf medis yang paham cara menggunakannya dengan benar.
Berikut ini adalah tabel perbandingan untuk jenis masker bedah / surgical mask dan Masker N95
Tipe Masker | Masker Bedah | Masker Bedah | Masker N95 |
Brand | Sensi Mask | Evo Plusmed | 3M |
Filter | Partikel, debu, dan kotoran | Partikel, debu, kotoran, dan mikroorganisme | Partikel non-oil |
Kegunaan | Melindungi 95% dari debu, serbuk sari, bakteri, virus dan partikel lainnya di udara | Melindungi dari resiko terpapar debu dan polusi | Menyaring partikel udara hingga 95% |
Pengguna | Umum | Umum | Petugas Medis, Konstruksi, Pemrosesan Makanan, Manufaktur Umum, Infrastruktur Berat, Pertambangan, Minyak & Gas, Transportasi |
Penyaringan Partikel | Tidak Ada | 98% filtrasi bakteri berdasarkan Tes BFE Oleh Nelson USA | 95% partikel udara |
Pemakaian | Sekali Pakai | Sekali Pakai | Sekali Pakai / Bisa berkali-kali |
Ukuran Partikel yang masuk | - | - | 0.3 mikron |
Kelebihan | - Tahan percikan - Nyaman dipakai - Lebih mudah bernapas - Harga lebih murah | - Tahan percikan - Filtrasi bakteri yang tinggi - Nyaman dipakai - Hypoallergenic | - Memberikan proteksi lebih baik - Mampu menghalangi 95% partikel yang masuk - Mencegah penularan Virus - Proteksi Penularan TBC - Bisa dipakai berkali-kali |
Kekurangan | - Tidak bisa menyaring partikel dan mikroorganisme yang berukuran sangat kecil - Sekali pakai | - Tidak bisa menyaring partikel dan mikroorganisme yang berukuran sangat kecil - Sekali Pakai | - Tidak nyaman dipakai - Harga Lebih mahal |
Sumber Referensi :
https://edition.cnn.com/2020/01/28/health/coronavirus-us-masks-prevention-trnd/index.html
https://kumparan.com/kumparansains/jenis-masker-yang-tepat-untuk-cegah-penularan-virus-corona-1shFrLV5PKV