Sedangkan rabun jauh adalah sebuah kelainan refraktif mata berupa citra yang dihasilkan berada di depan retina ketika mata tidak dalam keadaan akomodasi. Miopia dapat terjadi karena bola mata yang terlalu panjang atau karena kelengkungan kornea yang terlalu besar sehingga cahaya yang masuk tidak difokuskan secara baik dan objek jauh tampak buram. Keduanya sama-sama mengganggu aktivitas sehari-hari. Maka dari itu perlu namanya pencegahan sehingga terbebas dari kedua rabun tersebut.
Jika Anda telah didiagnosis menderita miopia atau hiperopia oleh dokter mata, jangan khawatir. Baik miopia maupun hiperopia adalah hal yang biasa, bukan penyakit yang berbahaya. Penyimpangan dalam ukuran dan bentuk mata menyebabkan kesalahan refraksi ini, dan kontak atau kacamata dapat dengan mudah memperbaiki kesalahan ini dengan mengarahkan cahaya untuk mengenai tempat yang benar pada retina Anda. Para peneliti tidak yakin mengapa beberapa mata mengalami kesalahan refraksi sementara yang lain tidak, tetapi bukti menunjukkan bahwa miopia dan hiperopia dapat diwarisi dari orang tua Anda.
Miopia atau Rabun Jauh
Anda mungkin lebih akrab dengan istilah rabun jauh, yaitu miopia. Jika Anda memiliki rabun jauh, itu artinya Anda mengalami kesulitan melihat objek yang jauh. Jika Anda mendapati diri Anda berusaha fokus untuk melihat papan tulis di kelas atau rambu-rambu jalan ketika Anda mengemudi, tetapi Anda dapat membaca buku dengan baik, Anda bisa didiagnosis menderita miopia. Orang dengan penderita miopia sering membiarkan gejalanya tidak diobati karena hanya memengaruhi aktivitas tertentu bukan aktivitas harian, seperti melihat layar komputer. Namun, Anda harus memerlukan perawatan rabun jauh, karena apakah Anda menyadarinya bahwa hal itu sangat mempengaruhi kualitas hidup Anda.
Beberapa faktor resiko terjadinya miopia diantaranya adalah:
• Genetis. Sebagian besar kasus rabun jauh disebabkan oleh penurunan sifat dari orang tua.
• Ras. Ternyata, orang Asia memiliki kecenderungan miopia yang lebih besar (70% - 90%) dari pada orang Eropa dan Amerika (30% - 40%). Paling kecil adalah Afrika (10% - 20%).
• Kekurangan makanan bergizi pada masa pertumbuhan hingga usia 12 tahun.
• Kebiasaan buruk, misalnya kebiasaan melihat jarak dekat secara terus menerus seperti membaca, melihat media visual (televisi, komputer, gadget) dalam jarak dekat, membaca sambil tiduran, dan membaca di tempat yang kurang cahaya (remang).
Hiperopia atau rabun dekat
Hiperopia terjadi ketika Anda memiliki masalah sebaliknya. Orang-orang biasanya menyebut kesalahan refraktif ini sebagai rabun dekat. Mata dengan rabun dekat mengalami kesulitan melihat objek yang dekat. Gangguan penglihatan ini dapat membuat tugas sehari-hari sedikit lebih sulit, seperti menguraikan kondisioner dan sampo di kamar mandi atau bahkan merias wajah. Di sisi lain, banyak orang dengan hiperopia dapat melihat objek yang jauh sangat jelas.
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang menderita hipermetropi, yaitu:
• Memiliki orang tua yang menderita hiperopia
• Berusia di atas 40 tahun.
• Menderita diabetes, kanker di sekitar mata, gangguan pada pembuluh darah di retina, atau sindrom mata kecil (micropthalmia).
Meskipun hiperopia tidak dapat dicegah, tetapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu menjaga kesehatan mata dan penglihatan, yaitu:
• Memeriksakan mata secara rutin.
• Mengonsumsi makanan bernutrisi
• Menggunakan penerangan yang baik.
• Menggunakan kacamata hitam saat terpapar sinar matahari langsung.
• Menggunakan kacamata yang tepat.
• Memakai pelindung mata saat melakukan aktivitas tertentu seperti mengecat, memotong rumput, atau saat menggunakan produk kimia.
• Mengendalikan kadar gula darah dan tekanan darah, bila menderita hipertensi atau diabetes.
• Berhenti merokok.
Tanda saatnya untuk Anda melakukan pemeriksaan
Tentu saja, memiliki penglihatan kabur adalah tanda yang jelas bahwa Anda harus mendapatkan pemeriksaan mata. Namun, masalah penglihatan tidak selalu jelas. Misalnya, bahkan jika Anda memiliki penglihatan yang hampir sempurna sebagai seorang anak, miopia atau hiperopia dapat menyelinap pada Anda. Berikut adalah beberapa tanda bahwa Anda mungkin memiliki masalah penglihatan:
• Anda sering mengalami sakit kepala saat melihat sesuatu karena mata mudah lelah.
• Anda mengalami perasaan tegang pada mata Anda.
• Anda mendapati diri Anda berusaha memfokuskan untuk membaca dan melihat segala sesuatu dengan jelas dengan menyipitkannya.
• Anda harus memegang benda lebih jauh atau lebih dekat untuk membaca tergantung rabunnya.
• Anda menderita diabetes, penyakit Graves juga akan memengaruhi penglihatan Anda.
• Anda mengalami sensitivitas terhadap cahaya.
• Anda mengalami kesulitan melihat saat mengemudi di malam hari.
• Harus duduk lebih dekat dengan televisi, layar lebar, atau di depan kelas
• Tampak tidak menyadari adanya benda jauh
• Mengedipkan mata secara berlebihan
• Terus menggosok mata.