Siapa yang tak senang dipijat? Setiap orang tentunya tak akan merasa keberatan jika tubuhnyadipijat. Terlebih lagi jika mereka sedang dalam kondisi lelah dan otot serta sendinya terasa kaku juga berat. Pijat atau massage adalah suatu kegiatan memberikan tekanan pada anggota tubuh tertentu dengan menerapkan teknik tertentu pula agar dapat memberikan manfaat baik kepada tubuh seseorang. Otot, tendon, dan ligamen yang terdapat pada tubuh biasanya menjadi objek untuk dipijat demi membuat tubuh menjadi lebih ringan sehingga terasa lebih mudah untuk beraktivitas. Pijat bukan lagi barang baru bagi masyarakat, beberapa orang bahkan rutin memanjakan dirinya dengan melakukan pijat elektrik.
Terapi listrik untuk menenangkan rasa sakit telah diterapkan sejak zaman dulu, antara lain menggunakan sengatan listrik dari ikan. Pada pertengahan abad ke-18, mesin penghasil listrik statis mulai digunakan untuk menyebabkan nekrosis atau kematian jaringan dalam penghancuran tumor. Selain itu, dalam elektroakupuntur menggunakan jarum. Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan medis, kini terapi listrik juga banyak digunakan sebagai metode penanganan penyakit saraf dan gangguan kejiwaan.
Berbagai Jenis Terapi Listrik
1. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
TENS adalah terapi listrik dengan menggunakan mesin bertenaga baterai dengan voltase rendah untuk meredakan rasa sakit. Aliran listrik dari elektroda ini merangsang saraf mengirimkan sinyal ke otak untuk menghambat rasa sakit dan listrik menstimulasi saraf untuk memproduksi endorfin atau pereda rasa sakit alami.
2. Percutaneous Nerve Stimulation (PENS) atau Elektoakupuntur
Metode ini menggabungkan cara Timur dan Barat menggunakan alat kecil yang mengantar sinyal listrik ke saraf melalui jarum akupuntur. PENS yang dikenal sebagai alternatif dari TENS ini merangsang saraf yang berhubungan dengan rasa sakit. Namun, asil penelitian terhadap metode ini belum menunjukkan asil yang konsisten.
3. Deep Brain Stimulation (DBS)
Merupakan salah satu metode terapi listrik yang memerlukan tindakan operasi. Metode ini awalnya dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit parkinson, namun kini DBS juga digunakan untuk mengobati berbagai gangguan psikologis kompulsif (OCD)
4. Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation
rTMS merupaka alat yang memanfaatkan gelombang eletromagnetik untuk mengirim sinyal listrik sebagai penghambat rasa sakit atau nyeri. Namun perawatan ini cenderung memerlukan lebih dari satu sesi untuk mendapatkan hasil maksimal.
Penyakit saraf sendiri sering ditandai dengan berbagai gejala seperti nyeri punggung bagian bawah atau pun bagian atas, sakit saat bergerak, sakit kepala, hilang sensasi rasa atau sebaliknya menjadi sangat sensitif, hingga kesemutan. Dalam penanganan penyakit saraf, terapi ini bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik dan menstimulasi saraf yang terganggu sehingga menghambat atau mengurangi rasa sakit. Namun, terdapat banyak jenis penyakit saraf dengan beragam penyebab. Sehingga tepat tidaknya terapi listrik untuk pasien perlu dikonsultasikan lebih dulu ke dokter.
Pemijat listrik telah memberikan kenyamanan bagi orang-orang yang ingin tinggal dirumah dan beristirahat, membaca, menjelajahi internet, atau menonton TV selama pijatan yang mennangkan berlangsung. Karena mereka datang dalam segala bentuk dan ukuran, ada kemungkinan bahwa alat pijat listrik dapat menjadi pengganti yang ideal untuk layanan pijat profesional. Namun, Anda harus mengetahui beberapa efek samping potensi yang terkait dengan penggunaan listrik sebelum membelinya.
1. Potensi Stroke
Menggunakan alat pijat listrik di dalam dan sekitar tenggorokan atau bagian depan dan samping leher Anda secara tipis dapat mengakibatkan diseksi arteri karotis internal. Bagi sebagian orang gangguan dan iritasi fungsi arteri karotis dapat menyebabkan stroke iskemik masif.
2. Syok
Meskipun sebagian besar pemijat listrik tertutup rapat dengan baterai atau kabel yang dilindungi oleh penutup karet, perhatikan kabel terbuka yang dapat muncul dari kabel yang rusak. Seperti halnya perangkat listrik apapun, sengatan listrik dapat disebabkan oleh kabel logam, terutama jika Anda basah. Jangan pernah mencoba menggunakan pijat listrik di kamar mandi, shower atau kolam renang.
3. Efek Memburuk
Tidak semua rasa sakitberasal dai otot yang tegang. Namun, itu tertanam dalam pikiran kebanyakan orang bahwa menggosok lebih banyak lagi (terutama dalam bentuk getaran listrik) adalah obat semua rasa sakit. Sebaliknya, beberapa rasa sakit adalah akibat dari pembekuan darah, path tulang atau laserasi internal, yang semuanya cenderung memburuk di bawah tekanan pijatan. Pastikan benar-benar rasa sakit yang Anda alami disebabkan oleh keketatan otot sebelum mencoba menggunakan pijat listrikuntuk menghilangkan rasa sakit.
3. Potensi Stroke
Menggunakan alat pijat listrik di dalam dan sekitar tenggorokan atau bagian depan dan samping leher Anda secara tipis dapat mengakibatkan diseksi arteri karotis internal. Bagi sebagian orang gangguan dan iritasi fungsi arteri karotis dapat menyebabkan stroke iskemik masif.
Galeri Medika juga menyediakan beberapa alat pijat yang Anda inginkan. Dan bagi Anda yang ingin tahu perbandingan alat pijat listrik, berikut tabel perbandingannya :
Kesimpulan
Untuk hasil yang lebih baik, Anda disarankan untuk mengikuti paduan terapi listrik dengan fisioterapi dan olahraga, serta menjalani gaya hidup sehat. Walaupun dapat memberi efek baik bagi beberapa orang, sejauh ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan potensi terapi listrik dalam menangani penyakit saraf secara pasti.