Sleep apnea merupakan suatu kondisi gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan seseorang terganggu atau adanya periode henti napas secara berulang pada saat tidur sehingga mengganggu kualitas tidur dan tidur pun akan menjadi tidak nyenyak. Sleep apnea ini biasanya ditandai dengan mendengkur keras ketika tidur dan tetap merasa lelah bahkan setelah tidur semalaman.
Sleep apnea ini terbagi menjadi dua jenis, yang pertama adalah adalah Obstruktif sleep apnea dan satu lagi adalah Central sleep apnea. Kedua sleep apnea tersebut sama-sama gangguan tidur, tetapi dibedakan karena penyebab yang membuat hal tersebut terjadi:
- Obstruktif Sleep Apnea: Terjadi ketika otot tenggorokan menghalangi aliran udara ke paru-paru
- Central Sleep Apnea: Terjadi ketika otak tidak mengirimkan sinyal yang tepat ke otot yang mengontrol pernapasan
Apa itu Obstruktif Sleep Apnea
Obstruktif sleep apnea merupakan jenis gangguan tidur yang paling umum terjadi. Sama dengan namanya, obstruktif sleep apnea juga disebabkan oleh penyumbatan atau adanya penghalang, seperti otot di tenggorokan atau lidah dapat menyumbat saluran pernapasan. Hal ini terjadi terutama pada orang yang memiliki berat badan berlebih atau lingkar leher yang besar, serta orang yang memiliki obesitas.
Obstruktif sleep apnea biasanya terjadi pada pria dengan rentang usia 50-70 tahun dan semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Salah satu tanda seseorang memiliki obstruktif sleep apnea yaitu ketika mendengkur. gejala lainnya adalah sering mengantuk di siang hari, kebingungan, mulut kering, tidur gelisah, dan sakit kepala di siang hari.
Gejala obstruktif sleep apnea ini bisa menjadi bahaya, karena ketika pernapasan terhenti maka kadar oksigen didalam darah akan turun. Lalu, tubuh akan merespon hal tersebut dengan melepaskan hormon epinefrin sehingga dapat meningkatkan detak jantung dan menyebabkan tekanan darah tinggi. Hal tersebut dapat menyebabkan fungsi jantung menurun karena kurang efisien dalam memompa darah. Menurut penelitian, menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki obstruktif sleep apnea kemungkinan akan memiliki irama jantung yang abnormal dan dua kali lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung.
Apa itu Central Sleep Apnea
Central sleep apnea lebih jarang terjadi dibandingkan dengan Obstruktif sleep apnea. Central sleep apnea ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara otak dan otot yang mengendalikan pernapasan. Gejala central sleep apnea hampir identik dengan obstruktif sleep apnea, salah satunya adalah mendengkur. berbeda dengan obstruktif sleep apnea, central sleep apnea ini memiliki beberapa jenis.
Salah satu jenis central sleep apnea adalah Cheyne Stokes, disebabkan oleh kondisi gagal jantung atau stroke yang ditandai dengan peningkatan dan penurunan pola pernapasan. Ada juga central sleep apnea yang disebabkan oleh akibat mengkonsumsi obat-obatan tertentu terutama opioid yang dapat mengubah kebiasaan pernapasan. Central sleep apnea ini paling umum terjadi pada pria terutama diatas 60 tahun.
Gejala Sleep Apnea
Gejala yang mungkin terjadi antara obstruktif sleep apnea dan central sleep apnea hampir sama, dan biasanya seseorang yang memiliki kondisi tersebut akan mengalami gejala seperti:
- Mendengkur keras
- Henti napas saat tidur dan sering disadari oleh orang lain
- Terengah-engah saat tidur
- Terbangun dari tidur dengan mulut kering
- Nyeri kepala saat bangun tidur
- Sulit mempertahankan tidur
- Mengantuk saat siang hari
- Sulit konsentrasi
- Iritabilitas
Jika mengalami gejala yang sudah disebutkan maka dokter akan melakukan tes khusus yang dapat menilai kondisi tubuh saat tertidur. Tes yang dilakukan akan menghasilkan tingkat keparahan dari sleep apnea tersebut dan nantinya dapat dijadikan sebagai referensi untuk meresepkan terapi salah satunya menggunakan alat CPAP dan BiPAP.
Gangguan tidur ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang cukup serius, maka jangan sampai menyepelekan keadaan sleep apnea. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah kelelahan di siang hari, tekanan darah tinggi atau masalah jantung, diabetes tipe 2, dan masalah pada hati. Oleh karena itu, perlunya dilakukan penyembuhan agar dapat mengurangi gejala dari sleep apnea.
Pengobatan Sleep Apnea
Obstruktif sleep apnea dan central sleep apnea dapat ditangani dengan cara yang sama. Jika kondisinya cukup ringan, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan ataupun berhenti merokok. Jika kondisinya cukup berat maka dokter akan menyarankan alternatif lain untuk melakukan pengobatan, salah satunya adalah dengan menggunakan mesin tekanan saluran udara positif berkelanjutan (CPAP).
Salah satu cara mengurangi gejala sleep apnea yaitu menggunakan alat terapi CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Perangkat CPAP bekerja dengan memberikan tekanan udara yang terus-menerus, menyaring, dan mengalirkannya melalui selang lalu masker yang dikenakan di wajah pada saat tidur. CPAP menjaga saluran nafas tetap terbuka dan meningkatkan kualitas pernapasan, sehingga meningkatkan tidur dan kesehatan secara keseluruhan.
Langkah paling penting dalam mengurangi gejala sleep apnea yaitu dengan mendapatkan diagnosis atau resep yang sesuai dari seorang spesialis khusus sehingga penggunaan alat lebih efektif. Alat terapi CPAP ini sudah sangat mudah ditemukan dipasaran salah satunya di Galeri Medika. Selain CPAP, Galeri Medika juga menyediakan berbagai alat kesehatan yang dijamin 100% original dan dapat dikirim ke seluruh Nusantara menggunakan jasa ekspedisi terpercaya.
https://betternight.com/news/obstructive-sleep-vs-central-sleep-apnea
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sleep-apnea/symptoms-causes/syc-20377631
https://www.halodoc.com/kesehatan/sleep-apnea