Berbaring di atas tempat tidur selama berhari-hari berpotensi menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti nyeri pada tulang ekor, pinggul serta tulang belikat, menurunnya daya tahan tubuh, lebih sering merasa lelah hingga menurunnya volume darah pada manusia. Namun salah satu dampak negatif yang pertama kali akan timbul ialah luka baring atau ulkus dekubitus.
Ulkus dekubitus adalah luka terbuka pada kulit yang disebabkan oleh tekanan berkepanjangan pada kulit. Luka ini juga dikenal dengan istilah bedsores atau luka tekan. Luka tekan banyak terjadi pada kulit yang menyelubungi area bertulang pada tubuh. Misalnya, panggul, punggung, pergelangan kaki, tulang ekor, dan bokong. Pada umumnya ulkus dekubitus berisiko terjadi pada orang yang menderita suatu penyakit hingga menyebabkan gerak tubuhnya menjadi terbatas. Penderita tersebut akan berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi roda dalam waktu yang lama, sehingga ada bagian-bagian tubuh yang terus-menerus mengalami penekanan dan mengakibatkan munculnya luka.
Gejala Umum Ulkus Dekubitus
Luka dekubitus dapat muncul pada sejumlah area tubuh, tergantung bagian tubuh mana yang tertekan dalam waktu lama. Luka baring ini timbul karena tekanan dari kasur atau benda membatasi aliran darah ke kulit dan jaringan tubuh di sekitarnya. Tekanan yang terlalu besar akan membuat darah yang mengandung nutrisi sulit menjangkau sel di kulit, sehingga sel-sel akan rusak dan mati. Akan tetapi, pada setiap pasien gejala luka dekibitus bisa berbeda-beda. Ini tergantung pada tahap munculnya luka dan apakah langsung mendapat penanganan yang tepat atau tidak. Berikut adalah ciri-ciri luka pada pasien tirah baring menurut tahap kemunculannya :
Tahap 1 : Kemerahan muncul pada kulit atau terjadi perubahan warna kulit yang bervariasi. Selain itu, kulit mungkin terasa hangat, nyeri, dan agak keras ketika disentuh.
Tahap 2 : Muncul luka pada permukaan kulit dengan warna kulit pink-kemerahan, bisa juga disertai dengan lepuhan.
Tahap 3 : Lukanya sudah semakin dalam, bisa juga disertai nanah.
Tahap 4 : Luka yang muncul mungkin sudah sangat dalam, hingga merusak otot dan tulang. Mungkin sampai terbentuk jaringan mati kulit berwarna kehitaman.
Tahap Akhir : Luka berwarna kuning atau hijau dengan lapisan cokelat nanah di atasnya. Pada tahap ini jika lapisan bersifat basah, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Kulit manusia lebih tipis di bagian pembungkus tulang atau tulang rawan. Panggul, tumit, dan tulang ekor merupakan bagian-bagian tubuh yang sangat rentan terhadap ulkus dekubitus. Kulit yang sudah rentan karena lama tertindih, dapat semakin teriritasi ketika mengalami gesekan. Kulit yang lembap, apalagi yang terkena feses atau urine dalam waktu yang lama, juga akan meningkatkan risiko terjadinya ulkus dekubitus, dapat terjadi juga ketika kulit yang tergesek pakaian maupun alas di tempat tidur atau kursi roda.
Cara Mencegah dan Merawat Ulkus Dekubitus
• Jangan menggosok kulit dan bagian yang luka terlalu keras saat mandi. Gunakan krim pelembap dan pelindung kulit.
• Jaga supaya permukaan tempat tidur selalu bersih dan kering. Pakai alas ranjang yang berisi jelly atau udara (kasur antidekubitus) sehingga sirkulasi udara lebih lancar dan tidak lembab.
• Perhatikan asupan nutrisi pasien, terutama cukupi kebutuhan kalori dan protein.
• Gunakan alas berupa guling atau bantal pada area yang bersentuhan dengan ranjang (umumnya area bokong, tulang ekor, tumit, dan betis).
• Jangan pernah menyeret pasien untuk mengubah posisi (misalnya dari tempat tidur ke kursi roda) karena hal ini dapat menimbulkan luka terbuka pada permukaan kulit.
• Ganti posisi setiap 1-2 jam untuk mengurangi tekanan atau gesekan pada satu bagian saja.
• Selalu rutin konsultasikan perkembangan pasien kepada dokter secara berkala untuk perawatan lebih lanjut.
Untuk membantu Anda, berikut kami rekomendasikan kasur antidekubitus terbaik yang dapat Anda pesan di Galeri Medika :
1. Kasur Decubitus Serenity 2500F
Kasur Decubitus Serenity 2500F berfungsi untuk mencegah terjadinya borok atau luka di bagian tubuh pasien yang berbaring cukup lama. Biasanya bagi pasien yang stroke, koma dan lain-lain. Kasur Angin ini dilengkapi dengan mesin pompa udara listrik bertenaga kecil untuk memompa aliran udara keluar-masuk secara otomatis. Kasur Angin ini berbentuk gelombang-gelombang berisi tekanan udara yang memompa naik-turun menyesuaikan bidang tubuh, berat maupun posisi pasien yang berbaring diatasnya.
2. Onemed OM200 Kasur Decubitus
Kasur Decubitus Onemed OM200 ini digunakan untuk terapi pasien decubitus. Memiliki ukuran panjang x lebar : 192x85cm dan maximal berat pengguna: 120kg. Selain mesin, materas dan selang, terdapat sekring dan tambal apabila terjadi kebocoran pada kasur karena pemakaian yang telah lama. Sangat cocok untuk perawatan atau mencegah terjadinya borok atau luka di bagian tubuh pasien yang berbaring cukup lama. Tersedia pilihan warna biru, beige dan ungu.
kesimpulan
Pada dasarnya segala sesuatu yang bersifat berlebihan tentu tidak bagus untuk tubuh. Terlalu lama berbaring dapat membuat detak jantung Anda meningkat satu detak per menit yang diiringi dengan volume darah yang menurun, sehingga tubuh akan kekurangan asupan oksigen. Berbaring dalam waktu lama di tempat tidur juga dapat menyebabkan kecemasan, risiko batu ginjal dan pneumonia meningkat. Meski tempat tidur Anda mungkin terasa nyaman, ada baiknya Anda membatasi waktu yang Anda habiskan di atas kasur. Percayalah, tubuh Anda akan sangat berterima kasih karenanya.