Menurut Asosiasi Jantung Amerika, hipertensi dapat menyebabkan pelemahan pembuluh darah, menimbulkan gumpalan dan plak yang dapat berakibat stroke, serta kerusakan berbagai organ. Nah jika Anda memiliki risiko hipertensi, sebaiknya Anda mulai melakukan pengukuran tekanan darah secara teratur.
Apa Tujuan Memantau Tekanan Darah
Pertama-tama kita harus terlebih dahulu memahami tujuan pemantauan tekanan darah di rumah. Selain pemeriksaan tekanan darah di pusat layanan kesehatan (rumah sakit, klinik, Puskesmas), dokter biasanya akan menyarankan penderita Hipertensi untuk melakukan pengecekan tekanan darah di rumah. Percaya atau tidak, pemeriksaan tekanan darah di rumah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pemantauan di pusat layanan kesehatan, di antaranya:
Meminimalkan kesalahan hasil pengukuran tekanan darah. Ketika berada di ruang kerja dokter, mungkin Anda merasa sedikit gugup atau cemas. Meskipun itu merupakan hal yang wajar, namun kegelisahan dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga menyebabkan hasil pembacaan tekanan darah menjadi tidak normal (hal ini biasa dikenal dengan sebutan "efek jas putih"). Dengan mengukur tekanan darah di rumah, Anda dapat memastikan bahwa Anda sudah merasa rileks dan dalam kondisi yang nyaman sebelum melakukan pengukuran.
Peringatan dini dan informasi hasil pengukuran tekanan darah yang lebih lengkap. Melakukan pengecekan darah di rumah memungkinkan Anda untuk memonitor tekanan darah Anda secara lebih teratur dan sering, sehingga Anda akan mendapatkan informasi yang lengkap dan menyeluruh. Selain itu, Anda juga dapat mengetahui jika tekanan darah Anda naik secara tiba-tiba.
Bagaimana proses pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter, bertujuan untuk memantau dua hal, yaitu - tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Apapun jenis tensimeter yang digunakan, proses pengukuran tekanan darah biasanya dilakukan dengan cara yang sama: manset yang dipasang pada lengan akan mengembang untuk memotong aliran darah untuk sementara waktu. Sebuah stetoskop (atau alat pendengar elektrik) akan memantau suara denyut nadi Anda.
Dengarkan denyut nadi dengan seksama sambil naikkan tekanan dalam tensimeter dengan jalan memompa manset hingga denyut nadi tidak terdengar lagi. Selanjutnya lepaskan tekanan pada tensimeter secara perlahan-lahan. Ketika denyut nadi mulai terdengar kembali, tekanan yang terbaca pada monitor disebut dengan tekanan sistolik.
Tekanan pada manset akan terus diturunkan secara bertahap sampai terdapat suatu kondisi dimana suara denyut nadi terdengar lebih jelas hingga suatu saat suara denyut nadi terdengar melemah dan pada akhirnya menghilang. Tekanan yang terbaca pada monitor pada saat denyut nadi melemah dan tidak bisa lagi terdengar, disebut sebagai tekanan diastolik.
Memilih jenis tensimeter yang ingin Anda gunakan.
Pada dasarnya, tensimeter terbagi menjadi 2 jenis, yaitu tensimeter manual (tensimeter raksa, dan tensimeter aneroid), dan tensimeter otomatis (atau tensimeter digital). Baik tensimeter manual maupun otomatis, menggunakan manset yang dapat mengembang untuk menentukan tekanan darah Anda. Tidak ada salahnya untuk meminta rekomendasi dari dokter Anda mengenai jenis tensimeter yang akan Anda gunakan.
Tensimeter digital dilengkapi dengan manset yang dapat terpompa (inflasi) secara otomatis (pada beberapa tipe tensimeter digital, manset dipompa secara manual). Manset ini terhubung ke layar kecil yang menampilkan pembacaan tekanan darah Anda. Jika Anda menggunakan tensimeter digital yang otomatis, maka Anda cukup memasukkan lengan Anda ke dalam manset dan menekan tombol untuk memulai proses pengukuran. Tensimeter digital merupakan pilihan yang cocok karena kenyamanan dan kemudahan pemakaiannya. Selain itu, saat ini sebagian besar tensimeter digital sudah dilengkapi dengan fitur-fitur pendukung, misalnya memori untuk hasil pengukuran, indikator hipertensi, deteksi detak jantung tidak teratur, dan lain sebagainya.
Tensimeter air raksa merupakan tensimeter konvensional yang sebenarnya sudah jarang dipakai di luar negeri, karena menggunakan air raksa. Hal ini dapat berbahaya jika alat pecah dan air raksa terkena kulit atau saluran pernafasan. Tensimeter raksa memerlukan stetoskop untuk mendengar munculnya bunyi suara tekanan sistolik dan diastolik pada jantung.
Tensimeter aneroid adalah jenis tensimeter yang mungkin sering Anda lihat digunakan oleh dokter. Tensimeter ini memiliki monitor bulat dengan penunjuk angka. Cara pemasangan manset sama seperti pada penggunaan tensimeter digital, yaitu ditempatkan di bagian lengan atas, kemudian Anda dapat memompa bola karet sehingga manset mengembang. Tensimeter aneroid juga memerlukan penggunaan stetoskop. untuk mendengarkan detak jantung.
Bersiap untuk mengecek tekanan darah
Beberapa langkah kecil berikut ini dapat membantu untuk memastikan Anda rileks sebelum melakukan pengukuran tekanan darah:
Jangan melakukan aktivitas fisik yang berat, 30 menit sebelum pengukuran.
Tidak mengkonsumsi makanan atau minuman 1 jam sebelum pengukuran. Makanan dapat mempengaruhi metabolisme dan air dingin dapat menurunkan suhu tubuh Anda, sehingga hasil pengukuran menjadi tidak akurat .
Pergi ke toilet jika diperlukan. Anda tidak dapat merasa rileks dengan kandung kemih yang penuh bukan?
Duduk dengan posisi tegak, kaki tidak disilangkan.
Letakkan lengan secara bebas diatas meja, dengan posisi lengan sama tinggi dengan jantung. Posisikan telapak tangan Anda menghadap ke atas.
Pastikan lengan Anda tidak tertutup oleh pakaian atau kain lainnya. Jika Anda menggunakan kemeja / pakaian lengan panjang, Anda dapat menggulungnya terlebih dahulu, namun perhatikan agar gulungan lengan baju tidak terlalu ketat.
Nah setelah melakukan tahapan di atas, Anda sudah berada pada kondisi siap untuk pengukuran. Selamat mengukur tekanan darah :)